openingceremony.us, Demi Pacar Sekuriti Nekat Jebol ATM Bank di Sulsel! Cinta memang bisa bikin orang gelap mata. Tapi kali ini, bukan cuma urusan hati yang kacau, dompet pun ikut jadi korban. Seorang pria berseragam sekuriti di Sulawesi Selatan bikin gempar karena ulahnya yang kelewat batas. Bukannya menjaga keamanan, malah di a yang membobol mesin ATM semuanya demi pacar tercinta.
Kisah ini bukan drama sinetron. Kejadian nyata yang mengungkap bagaimana urusan asmara bisa jadi bencana kalau sudah di setir emosi dan ambisi. Yuk kita bongkar kronologinya yang bikin geleng kepala, sekaligus jadi pelajaran agar cinta jangan sampai bikin salah langkah.
Kronologi Nekatnya Aksi Sang Sekuriti
Semua bermula saat pria berinisial A (26), yang bekerja sebagai petugas keamanan di salah satu bank, mulai dekat dengan perempuan muda asal Makassar. Hubungan mereka mulanya terlihat biasa saja. Tapi ternyata, kebutuhan pasangan ini makin hari makin tinggi, terutama dari sisi gaya hidup dan tuntutan romantis.
Dengan dalih ingin membuktikan rasa cinta, A mulai mencari cara cepat untuk punya banyak uang. Sayangnya, jalur yang di pilih malah jalur curang. Dalam beberapa minggu terakhir, A di am-di am mengamati celah keamanan mesin ATM tempat ia bekerja.
Saat Malam Jadi Ladang Aksi
Kesempatan datang saat shift malam tiba. Kantor sepi, jalanan juga mulai lengang. Di situlah A beraksi. Bermodalkan akses dan sedikit pengetahuan teknis, ia membobol bagian belakang mesin ATM. Uang puluhan juta rupiah berhasil di ambil. Tapi bukannya kabur atau menyembunyikan jejak, A justru menggunakannya untuk bersenang-senang dengan sang pacar.
Tak tanggung-tanggung, uang curian itu langsung di gunakan untuk liburan, makan mewah, hingga membelikan sang kekasih barang branded. Semua tampak mulus… sampai akhirnya sistem keamanan bank mendeteksi kejanggalan transaksi dan saldo ATM yang tak sesuai.
Polisi Gercep, Cinta Jadi Bumerang
Pihak bank yang curiga langsung melapor ke polisi. Investigasi berjalan cepat. Karena hanya sedikit orang yang punya akses ke ruangan mesin, kecurigaan mengerucut ke satu nama: A. Dalam hitungan hari, A di ringkus di sebuah hotel bersama pacarnya.
Saat di interogasi, A mengaku semua itu di lakukannya demi cinta. Ia ingin terlihat sukses dan mampu di mata sang kekasih. Tapi sayang, cinta yang di bangun dari uang curian akhirnya berubah jadi bencana.
Nasib Pacar Masih Abu-Abu
Sementara A sudah resmi di tahan dan di jerat dengan pasal pencurian dengan pemberatan, status pacarnya masih jadi pertanyaan. Apakah ia terlibat atau memang tidak tahu-menahu soal sumber uang tersebut? Polisi masih menyelidikinya lebih dalam.
Yang jelas, hubungan mereka kini berada di ujung tanduk. Cinta yang semula indah berubah jadi luka yang sulit di sembuhkan. Tak ada lagi makan romantis atau staycation mewah yang tersisa cuma ruang tahanan dan penyesalan panjang.
Kesimpulan
Kisah A ini menjadi peringatan keras bahwa cinta buta bisa menyeret seseorang ke jurang yang dalam. Mencintai seseorang bukan berarti harus nekat dan menghalalkan segala cara. Uang dari keringat sendiri jauh lebih tenang dan membanggakan ketimbang uang yang di ambil dari jalan curang.
Lagipula, cinta yang sehat mestinya tumbuh karena kepercayaan, bukan kemewahan sesaat. Kalau pasangan memang tulus, ia tak akan menuntut lebih dari kemampuan. Sebaliknya, jika cinta itu penuh tekanan finansial, mungkin perlu di tinjau ulang apakah itu benar cinta atau sekadar obsesi gaya hidup. Dan terakhir, buat siapa pun yang bekerja di bidang keuangan atau keamanan, integritas itu harga mati. Sekali kamu hancurkan kepercayaan, jalan kembali bakal sulit di bangun. Jadi, jaga di ri, jaga cinta, tapi yang lebih penting: jaga logika.
